Penulis: Ust. Hatta Syamsuddin, Lc., M.H.I
Ramadhan adalah momentum puncak segala bentuk kebaikan, Rasulullah SAW sendiri telah jelas mencontohkan Ibnu Abbas memberikan testimoni gambaran riil Rasulullah SAW saat Ramadhan :
“Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan kedermawanannya lebih lagi pada bulan Ramadhan ….. Sungguh Rasulullah SAW lebih murah hati melakukan kebaikan daripada angin yang berhembus”. ( HR. Bukhari).
Maka hari ini pun kita menyaksikan kaum muslimin berlomba berbagi dan peduli di bulan mulia ini. Dari yang sekedar berbagi takjil, menyediakan makanan berbuka, bahkan hingga wakaf pembebasan tanah untuk sarana ibadah dan dakwah.
Tidak terbantahkan lagi bahwa wakaf adalah termasuk puncak kebaikan dalam berbagi dan peduli, karena biasanya sesuatu yang diwakafkan adalah aset yang bernilai tinggi dan dicintai. Dalam Al-Qur’an ada isyarat tantangan bagi kaum muslimin untuk berwakaf, firman Allah SWT :
“Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai” .(QS Ali Imorn 92).
Dalam satu riwayat disebutkan, ketika turun ayat di atas Abu Tholhah salah seorang sahabat Anshar yang kaya segera menemui Rasulullah SAW dan bermaksud mewakafkan harta yang paling ia cintai yaitu kebun kurma Bairuha’. Niatan tersebut disambut oleh Rasulullah SAW dengan menyatakan : “itu adalah harta yang menguntungkan”